Rabu, 07 Desember 2016

MATEMATIKA, SAINS DAN TEKNOLOGI



MATEMATIKA, SAINS DAN TEKNOLOGI

Oleh : Samen Sasono, SMAN 1 Nganjuk
GPO DARING MODUL-H

Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. 
Matematika dengan hakikatnya sebagai suatu kegiatan manusia melalui proses yang aktif, dinamis, dan generatif, serta sebagai pengetahuan yang terstruktur, mengembangkan sikap berpikir kritis,objektif, dan terbuka menjadi sangat penting untuk dimiliki peserta didik dalam menghadapi perkembangan iptek yang terus berkembang.
Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan kognitif kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika. Dengan karakteristik meliputi; 1) Objek yang dipelajari abstrak; 2) Kebenarannya berdasarkan logika; 3) pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu; 4) Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya; 5) Menggunakan bahasa simbol; 6) Diaplikasikan  dibidang ilmu lain.
Berdasarkan karakteristik matematika tersebut diatas, jelas matematika sangatlah berguna bagi kehidupan manusia. Matematika secara luas diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan manusia meliputi bidang ekonomi, teknologi, informatika, dan sebagainya. 
Bahkan dalam bidang olahraga, maka dalam pembelajaran matematika, meningkatkan motivasi dan apresiasi tidak kalah penting dibandingkan dengan meningkatkan prestasi belajar. Salah satu cara untuk itu adalah dengan menggunakan konteks yang akrab dan disenangi oleh siswa. Bidang sport atau olahraga merupakan satu bidang yang digemari hampir oleh setiap siswa, khususnya olah raga sepakbola. Membawa konteks sepakbola dalam pembelajaran matematika, baik sebagai sumber belajar maupun rekreasi matematika dapat membantu meningkatkan rasa ingin tahu, berpikir reflektif/kritis, dan tentu saja apresiasi terhadap matematika.
Ada banyak aspek matematika di dalam permainan sepakbola yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Soccer atau Football, antara lain dari topik bilangan, geometri hingga peluang yang dapat dibelajarkan dengan topik sepakbola.
Di dalam masyarakat, perkembangan bidang sains dan teknologi sangat cepat dan menakjubkan. Semua hal yang mengagumkan itu secara ekstrim dapat dikatakan berhutang kepada matematika. Setiap orang yang diuntungkan dari fasilitas teknologi dan sains harus mengetahui paling tidak ‘sedikit’ matematika agar berhasil dan baik dalam menggunakannya. Oleh karena itu, matematika tidaklah layak hanya diperlakukan sebagai disiplin ilmu di dalam ruang-ruang kelas saja seperti yang terasa kini. Ada ungkapan yang mengatakan Matematika adalah cermin peradaban’. Potret sejarah matematika memang menunjukkan kebudayaan dan peradaban suatu masyarakat sipil.
Dengan studi sejarah yang lebih dalam dan seksama akan dapat diturunkan suatu fakta bahwa peradaban kuno sangatlah berkaitan erat dengan perkembangan matematika. Dengan kata lain, sejarah matematika adalah juga sejarah peradaban. Sejarah matematika telah mengungkapkan bahwa kapan pun suatu masyarakat memberikan titik berat pada pengetahuan matematika, maka terciptalah di sana kemajuan yang luar biasa. 
Guru matematika juga banyak membaca sejarah, tetapi mungkin kurang menyadari hal ini. Ketika matematika memberikan kontribusinya dalam kemajuan sains dan teknologi, masyarakat mengambil banyak manfaat. Sekali lagi, sejarahnya menampilkan suatu gambaran pembangunan keseluruhan peradaban manusia. Apa yang kita miliki dalam bentuk pengetahuan matematis hari ini adalah buah dari kombinasi usaha semua umat manusia.
Matematika adalah warisan umum umat manusia dan bukan milik ekslusif bangsa, ras, atau negara tertentu. Melalui sejarah kita dapat membaca, bangsa Babilonia memiliki pengetahuan tentang perkalian dan pembagian angka-angka, mengambil kuadrat dan menarik akar kuadrat angka-angka, serta mampu menemukan luas bidang geometris tertentu. Patut disayangkan selama ini pemahaman tentang nilai-nilai dalam pembelajaran matematika yang disampaikan pada masyarakat belum menyentuh ke seluruh aspek yang mungkin. Matematika hanya dikenal sebagai tools untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam dunia sains, baik eksakta maupun non eksakta.
Memang matematika adalah bahasa artifisial yang berbeda dengan bahasa verbal biasa. Para guru kadang terpancing untuk memenuhi target nilai UAN yang tinggi sehingga banyak nilai-nilai lain yang jauh lebih langgeng bagi siswa itu terlupakan. Sebenarnya dengan seringnya guru memaparkan dan menggali nilai-nilai matematika dalam pembelajaran, maka penulis yakin motivasi siswa akan terus tumbuh dan timbul ketertarikan pada matematika.
Banyak ahli matematika dunia, termasuk Archimedes dan Newton, juga ahli-ahli sains, menggunakan logika dan kemampuan penalaran untuk menyeberangi batasan antara sains fisik dan matematika. Mereka menggunakan matematika untuk menunjukkan hubungan yang terjadi di antara kuantitas fisik dalam suatu cara tertentu sehingga kita dapat membuat prediksi-prediksi.
Untuk memahami ini, kita bisa membayangkan bahwa ayunan sebuah pendulum akan semakin pendek jika mengayun lebih cepat. Dengan matematika, hubungan antara panjang pendulum dan waktu yang diperlukan untuk satu ayunan bisa dengan mudah untuk ditentukan. Sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam matematika, maka demikian pula yang terjadi pada sains dan teknologi.
Semua rumus ilmiah bersifat matematis, penggunaan rumus, ataupun model matematis, secara luas digunakan untuk bermacam-macam fungsi, mulai dari masalah peramalan cuaca jangka panjang, sampai dengan masalah perubahan dalam pasar uang. Tanpa matematika, mereka bahkan tidak bisa memikirkan semuanya.
Memang benar, kalau kita perhatikan bahwa sasaran matematika itu tidak kongkrit, tetapi abstrak. Matematika itu tidak hanya berkaitan dengan bilangan beserta operasi-operasinya, namun berhubungan pula dengan unsur lainnya. Matematika tidak dapat didefenisikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan kuantitas, karena dalam geometri kuantitas kurang mendapat penekanan dibanding dengan kedudukan. Lebih-lebih di abad sekarang ini perkembangan matematika mengarah pada hubungan, pola bentuk dan struktur. 
Hubungan, pola bentuk, dan struktur melahirkan sebuah konstruksi bangunan sains. Dimana matematika ikut andil dalam tersusunnya bangunan tersebut. Matematika, ibarat semen perekat seluruh bagian-bagian dari sebuah bangunan sains, agar pola-pola yang sebelumnya kelihatan berserakan, menjadi teratur dan indah terlihat.



Sumber :
1.      Modul_H_Matematika_SMA_Guru_Pembelajar-Pujiadi, S.Pd.M.Pd, P4TK Matematika Jogyakarta

Selasa, 29 November 2016

Oleh-oleh GPO Daring 2



Kegiatan 2
Diskusikan dalam kelompok kecil:
Pendidikan  matematika  dapat  diartikan  sebagai  proses  perubahan  baik  kognitif
maupun  afektif  kearah  kedewasaan  sesuai  dengan  kebenaran  logika.  Jelaskan
karakteristik matematika yang menjadi dasar pendidikan matematika.

JAWAB :

Ada 6 karakteristik matematika yakni :

1)  Objek yang dipelajari abstrak.
Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika adalah angka atau bilangan  yang  secara  nyata  tidak  ada  atau  merupakan  hasil pemikiran otak manusia.

2)  Kebenaranya berdasarkan logika.
Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika bukan empiris.  Artinya  kebenarannya  tidak  dapat  dibuktikan  melalui eksperimen  seperti  dalam  ilmu  fisika  atau  biologi.  Contohnya  nilai
tidak  dapat  dibuktikan  dengan  kalkulator,  tetapi  secara  logika ada  jawabannya  sehingga  bilangan  tersebut  dinamakan  bilangan imajiner (khayal).

3)  Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu.
Pemberian  atau  penyajian  materi  matematika  disesuaikan  dengan tingkatan  pendidikan  dan  dilakukan  secara  terus -menerus.  Artinya dalam  mempelajari  matematika  harus  secara  berulang  melalui latihan-latihan soal.

4)  Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya.
Materi  sebelumnya  menjadi  prasyarat  untuk  materi  yang  akan dipelajari. Contohnya ketika akan mempelajari volume atau isi suatu bangun ruang maka  siswa  harus menguasai materi luas dan keliling
bidang datar.

5)  Menggunakan bahasa simbol.
Dalam  matematika  penyampaian  materi  menggunakan  simbolsimbol  yang  telah  disepakati  dan  dipahami  secara  umum.  Misalnya penjumlahan  menggunakan  simbol  “+”  sehingga  tidak  terjadi
dualisme jawaban.

6)  Diaplikasikan dibidang ilmu lain.
Materi matematika banyak digunakan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain. Misalnya materi fungsi digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mempelajari fungsi permintan dan fungsi penawaran.

Oleh-oleh GPO Daring 1



Kegiatan 1.1 Matematika dan Tujuan Pembelajaran Matematika

Uraikan  arti  penting  matematika  secara  umum  dalam  berbagai  aspek  kehidupan,
demikian pula arti penting mata pelajaran matematika di sekolah.

JAWAB :
Secara Umum :
Matematika pada hakikatnya adalah suatu kegiatan manusia  melalui  proses  yang  aktif,  dinamis,  dan  generatif,  serta  sebagai pengetahuan  yang  terstruktur,  mengembangkan  sikap  berpikir  kritis, objektif, dan terbuka  hal ini sangat  penting  untuk dimiliki untuk  menghadapi  perkembangan  iptek  yang  terus  berkembang.  Dengan demikian   penguasaan  matematika  yang  kuat dapat menjadi bekal   untuk meningkatkan  kemampuan  berpikir  logis,  analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Di Sekolah :
Di Sekolah memerlukan  penguasaan  matematika  yang  kuat,  hal  ini  untuk membekali  peserta  didik  dengan  kemampuan  berpikir  logis,  analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut  diperlukan  agar  peserta  didik  dapat  memiliki  kemampuan memperoleh,  mengelola,  dan  memanfaatkan  informasi  untuk  bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa  peserta didik harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika.

MAU SOAL MATEMAMATIKA DAN PENYELESAIANNYA?

http://www.soalmatematik.com/?id=samensasono

MAU NYIMPAN FILE DI ZIDDU....?

Labels

IP Address

IP

Tamu

MARI BERGABUNG