Senin, 22 Maret 2010

Mencintai & Menikmati Pekerjaan

Wah, kata-katanya sungguh oke nih, bagaimana kita bisa menemukan cinta dalam pekerjaan. Seperti ada sebuah perumpamaan, “Jika Kita Ingin Hidup Bahagia Seumur Hidup, Cintailah Pekerjaan Anda”. Semoga Bermanfaat..

Jika Anda menikmati apa yang Anda kerjakan, kesuksesan adalah milik Anda.
Jika Anda tidak menikmati apa yang Anda kerjakan,
Anda tidak akan menjadi sukses.
Mencintai pekerjaan Anda akan merubah segalanya.
Pekerjaan adalah kasih yang dinyatakan.
Anda tidak akan pernah meraih kesuksesan yang sejati
kecuali Anda menyukai apa yang Anda kerjakan.
Kesempatan Anda untuk kesuksesan akan sama
dengan jumlah kenikmatan yang
Anda peroleh dalam pekerjaan Anda.
Jika Anda memiliki pekerjaan yang Anda tidak sukai,
hadapilah hal itu atau keluarlah.
Pekerjaan adalah hadiah, bukan hukuman.
(anonymous)

Setiap individu tentunya akan sangat mengimpikan untuk memperoleh suatu pekerjaan setelah mereka menyelesaikan berbagai pendidikan sejak dari mulai masa kanak-kanak hingga dewasa. Secara umum, pekerjaan dapat didefinisikan sebagai semua aktifitas yang menghasilkan uang. Namun adakalanya dalam sistem masyarakat pribumi cenderung orang belum dianggap bekerja apabila mereka tidak memiliki status sebagai karyawan/pegawai, baik itu di swasta maupun pemerintahan. Budaya masyarakat kita masih menganggap orang yang bekerja dan menyandang status sebagai karyawan memiliki prestise yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang telah bekerja juga tetapi tidak menyandang status karyawan, misalnya berdagang, bermusik, bertani, nelayan, dsb. Berbagai aktifitas yang terakhir disebutkan pada taraf tertentu masih belum memiliki prestise yang baik dalam pandangan masyarakat kita.

Oleh karena itu sangat beruntung orang yang mempunyai pekerjaan dengan memiliki status sebagai karyawan baik itu di swasta, BUMN maupun pemerintahan, apapun itu asalkan baik dan halal. Setidaknya, lebih mempunyai aktivitas dalam mencari penghasilan dibanding dengan (maaf), seorang pengangguran. Namun, adakalanya orang yang bekerja dengan status sebagai karyawan bekerja dibawah tekanan, dalam arti tidak merasa nyaman ketika melakukan pekerjaan itu. Berbeda halnya dengan orang yang bekerja sebagai pedagang, petani ataupun nelayan, mereka tidak menyandang status karyawan, tetapi mereka memiliki kebebasan untuk mengatur cara mereka dalam bekerja.

Orang mungkin beranggapan hal semacam ini wajar. Tapi menurut saya, akan lebih baik ketika menikmati pekerjaan kita, walau berat tapi mengasyikkan. Kita berharap begitu, Namun jika kita tetap juga tidak mampu untuk berusaha menyenangi pekerjaan yang kita lakukan, keluarlah dari pekerjaan kita saat ini dengan syarat kita harus memiliki pilihan dan rencana pekerjaan lain yang hendak kita lakukan jika kita telah resign dari pekerjaan kita saat ini. Jika tidak berusahalah untuk senantiasa bersyukur atas pekerjaan yang telah kita miliki saat ini. Saya akan berbagi sedikit mengenai pengalaman saya dalam menyikapi suatu pekerjaan.

Saya pernah bekerja pada sebuah perusahaan asuransi. Jam bekerja pada Asuransi sebenarnya standar seperti jam-jam bekerja pada perusahaan-perusahaan lainnya, ketika itu saya bekerja mulai dari jam 8.00 hingga jam 17.00. namun aktifitas lembaga keuangan yang cukup menyita, membuat saya pada hari-hari tertentu harus pulang agak lebih lambat dari biasanya. Awalnya ini cukup memberikan tekanan bagi saya. Namun lama kelamaan saya bisa menerima keadaan ini.

Beberapa bulan berlalu, saya cukup menikmati pekerjaan yang saya miliki, namun masih ada yang mengganjal di dalam diri saya, SK pengangkatan saya di perusahaan tersebut adalah sebagai Staf Administrasi Keuangan, namun dalam perjalanannya beberapa bidang pekerjaan yang diluar Aministrasi Keuangan pun harus saya rangkap karena adanya efisiensi dari perusahaan dengan dibatalkannya proses rekruitmen Staf Administrasi Teknik dan Customer Service. Lama kelamaan beban pekerjaan yang harus saya tangani pun semakin meningkat. Job Description yang sangat tidak jelas seperti ini akhirnya membuat saya harus mengambil keputusan untuk keluar dari perusahaan ini. Keputusan ini saya ambil karena saya telah memiliki pilihan untuk bekerja di bidang lain yang saya yakini saya mampu untuk memperolehnya dan menjalaninya.

Tanpa meninggalkan status pekerjaan yang lama saya pun mencoba untuk mengikuti tes penerimaan tenaga pengajar pada sebuah perguruan tinggi negeri, dan alhamdulillah, akhirnya berhasil diterima. Setelah SK saya sebagai tenaga pengajar keluar, barulah saya resign dari perusahaan asuransi. Saya hanya mampu bertahan di perusahaan asuransi ini dalam masa 1 tahun 11 bulan. Dunia yang betul-betul baru saya hadapi, dari dunia keuangan, kini menjadi dunia akademisi. Proses adaptasi dengan dunia baru ini pun saya jalani lebih cepat dibandingkan ketika saya harus beradaptasi dengan sistem bekerja pada lembaga keuangan. Job Description saya pun sangat jelas ketika berada di dunia akademis, hal inilah yang membuat saya lebih tenang dan menyenangi melakukan pekerjaan baru ini.

Dari dua pengalaman saya bekerja pada lingkungan yang berbeda saya dapat mengambil kesimpulan. Pertama, setiap bidang pekerjaan tentunya memiliki resiko tersendiri. Kedua, tidak ada bidang pekerjaan yang ideal yang dapat memenuhi semua harapan kita, tetapi yang harus kita usahakan adalah mendapatkan pekerjaan yang dapat menghargai prestasi dan memberikan prestise tersendiri bagi kita. Ketiga, hampir dapat dipastikan dimanapun kita bekerja kita akan menghadapi berbagai konflik, meskipun kita tidak terlibat di dalamnya namun pasti kita akan melihatnya ada di hadapan kita. Untuk permasalahan ini semuanya terpulang kepada kita bagaimana dalam menyikapinya. Keempat, jumlah nominal gaji merupakan hal yang penting namun bukan merupakan faktor utama dalam mendukung kinerja dan kepuasan kita. Dalam jangka pendek memang hal itu bisa mempengaruhi, namun dalam jangka panjang, penghargaan atas prestasi dan jalinan komunikasi yang baik di dalam dunia kerja merupakan faktor utama dalam mempengaruhi kinerja dan kenyamanan dalam bekerja dibandingkan dengan gaji yang tinggi. Ada beberapa teman saya yang masih juga mengeluh dengan pekerjaannya meskipun nominal gaji yang diterimanya sangat besar. Alasan utamanya adalah karena suasana dan sistem kerja yang tidak menunjang. Saya juga mengalami hal ini, saya rela melepaskan tawaran untuk kenaikan gaji, tambahan fasilitas dan status jika saya terus bekerja di perusahaan asuransi demi untuk mendapatkan pekerjaan baru yang lebih memberikan jaminan terhadap penghargaan atas prestasi dan bidang tugas yang jelas.

Semua permasalahan diatas pasti akan kita jumpai dimanapun kita bekerja. Namun yang harus menjadi pegangan bagi kita adalah apakah kita menyenangi pekerjaan yang kita lakukan atau tidak dan bidang tugas yang kita tangani juga harus jelas. Jika dua hal ini telah kita miliki insya Allah kita akan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi dalam lingkungan tempat kita bekerja.

Lain lagi dengan yang dialami oleh teman saya, proses adaptasi yang harus dilaluinya untuk bekerja pada sebuah Bank Pemerintah harus dijalani dengan amat susah payah, jam kerja yang sangat menyita waktu, lokasi yang berada di wilayah kabupaten, jauh dari sanak saudara, dan beragam konflik internal membuatnya sangat tertekan menghadapi pekerjaannya saat ini.
Saya pernah bertukar pikiran dengan ayah dan ibu saya dan berbicara panjang lebar tentang adaptasi dalam dunia kerja. Yang cukup memberikan dorongan bagi saya ketika itu adalah salah satu ucapan mereka yaitu “Bersyukur dan tetaplah tegar, semua pasti ada jalan keluarnya”, begitu katanya setelah panjang lebar saya menceritakan keadaan saya sewaktu masih bekerja di perusahaan asuransi. Terlihat klasik memang, pandangan yang sangat simple pula. Hanya itu yang bisa mereka berikan. Bersyukur, begitulah seharusnya karena minimal kerjaan sudah ada, bisa jadi karyawan dengan jalan wajar dan tes yang cukup rumit, tidak dengan menyuap, bukankah perlu disyukuri. Selanjutnya adalah sikap tegar. Ketika dihadapkan pada berbagai masalah, dilematis memang. Tegar, adalah kata yang tepat untuk itu. Memang kadang masalah begitu besar. Tapi, toh kita sendiri yang punya ukuran tentang besar kecilnya sebuah masalah. Dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Yakinlah !.
Ada beberapa tips yang pernah saya baca, tentang bagaimana kita bisa bahagia menikmati pekerjaan kita.. Semoga saja bisa membantu. Mudah-mudahan kita bisa menikmati pekerjaaan. Penghasilan dapat, hatipun senang.
(1) Bekerja adalah Ibadah
Bekerja untuk ibadah. Hal ini terkait dengan niat kita, apa yang kita lakukan, peras keringat, banting tulang, ketika diniatkan untuk ibadah, insya Allah akan memberikan semangat tersendiri dalam hati dan diri kita. Bagi seorang kepala keluarga misalnya, sungguh teramat mulia jika niatan ini selalu ada dalam sanubarinya. Hati menjadi ringan ketika melakukan pekerjaan, apalagi ketika terbayang akan sebuah tanggungjawab untuk memberikan nafkah bagi istri dan anak-anaknya. Semangat dan terus bersemangat bekerja lagi bukan.
(2) Persaudaraan Di Lingkungan Kerja.
Dalam lingkup kerja, memang tak saling kenal sebelumnya. Tetapi alangkah indahnya ketika kita memperlakukan rekan kerja sebagai seorang saudara. Dengan begitu, akan sulit bagi kita untuk terlalu iri, saling curiga berlebihan, apalagi saling menjatuhkan. Tak akan terbesit sikap demikian karena sama saja dengan manghancurkan saudara sendiri. Kalau kita melihat sesama karyawan misalnya melakukan kesalahan, tentu tak ada sikap lain bagi kita untuk mengingatkannya, tentunya dengan cara personal dari hati ke hati, bukan di tempat umum karena bisa menyakitkannya.
(3) Ciptakan Suasana Yang Nyaman.
Entah itu ruang kerja, dekorasi ruangan maupun suasana interaksi antar sesama. Membangun komunikasi empatik itu penting. Seperti saling menanyakan kabar baru, menjaga seyuman dan sapaan-sapaan ramah lainnya, termasuk canda tawa kadang diperlukan asalkan tak berlebihan. Ada canda tawa yang membuat suasana cair, tak hanya di level bawah, jajaran pimpinan pun kerap terlibat dalam canda tawa itu sehingga suasana kantor mengasyikkan. Begitulah, hari-hari begitu menyenangkan.
Bila anda tetap saja tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sementara. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.
Inilah kunci yang membuat kita mencintai pekerjaan kita, hasilnya kita akan
bahagia menikmati pekerjaan kita.

Keep spirit and smart in your work !!.
by : Arif Perdana ( dari sebuah milist )
http://www.yauhui.net/mencintai-menikmati-pekerjaan/

Kamis, 04 Maret 2010

Download Buku Sekolah Elektronik

Buku Sekolah Elektronik adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan. di daerah yang sudah terjangkau internet mungkin bukan hal yang asing bagi guru , siswa maupun orang tua karena kita tinggal download dari sumbernya http://bse.depdiknas.go.id/ namun demikian ketika kita ingin mencetak sendiri kalau diitung-itung mungkin lebih murah beli buku jadi diantaranya yang diterbitkan oleh jawa pos group (PT Temprina) dari pada kita mencetak sendiri. Bagi guru tidak ada ruginya untuk mendownload semua buku elektronik tersebut, apalagi media LCD sekarang kayaknya sudah seharusnya kita gunakan kalau tidak wajib, untuk mempermudah pengertian anak didik menerima pelajaran yang kita berikan. Sedangkan daerah yang belum terjangkau internet membeli buku jadi adalah pilihan yang terbaik, harga BSE jelas lebih murah dari buku yang ada di pasaran bebas dan kalau soal mutu jangan khawatir pasti sejajar bahkan menurut saya pribadi malah lebih baik.
Nah bagi yang belum pernah mengunjungi situs depdiknas silahkan klik di sini , tampilan beranda akan terlihat seperti ini;


Selanjutnya anda tidak akan bisa langsung mengunduh atau mendownload langsung, tetapi anda diharuskan mendaftar lebih dahulu. Caranya klik menu bar  pendaftaran , maka akan tampil sebagai berikut ;




Lengkapi seluruh data yang diinginkan.
Setelah anda terdaftar, anda baru bisa mendownload semua buku yang tersedia.
Bagi yang ingin mengunduh langsung di sini kami sediakan beberapa buku matematika SMA, klik langsung sesuai daftar di bawah ini :

Untuk sementara empat buku dulu mudahan pada kesempatan lain kita sambung lagi.
terima kasih....mudahan bermanfaat.....sam















Kamis, 25 Februari 2010

Bahaya LAPTOP, peringatan DINI

Laptop Bisa Bikin Sakit Leher


Dipublikasikan kembali oleh kang emen

Jakarta - Laptop memang nyaman dibawa kemana-mana. Tetapi awas! ada bahaya mengintai. Penggunaan laptop terlalu lama konon bisa menyebabkan sakit leher dan cidera-cidera lain.

Menurut Direktur Human Factors and Ergonomics Laboratory Cornell University, Alan Hedge, laptop memang tidak pernah dirancang untuk menggantikan komputer desktop. Demikian seperti dilansir Bernama.com dan dikutip detikinet Rabu (1/6/2005).

Ia menegaskan," Laptop hanya untuk digunakan pada kesempatan-kesempatan tertentu saja. Bukan untuk dipakai 8 jam sehari selama setahun." Pasalnya, pada laptop, layar dan keyboard nya terpasang sangat dekat.

Sebabnya, bagian tangan akan bergantung dengan bebasnya, sehingga posisi tangan jadi tidak nyaman. "Ini jelas-jelas salah satu cara untuk merusak tubuh anda. Terutama sistim otot dan tulang rangka," tandas Nicholas DiNubile, seorang ahli bedah ortopedi.

Menciderai Tapi Disukai

Untuk pengguna bermobilitas tinggi, laptop akan membuat mereka sakit punggung, tangan dan bahu. Karena sepanjang perjalanan harus membawa-bawa piranti ini.

Lebih dari 9200 pekerja swasta di Amerika Serikat harus izin sakit sehari atau dua hari dari kantor karena mengalami cidera akibat mengetik terlalu lama di laptop. Demikian informasi dari Biro Statistik Pekerja Amerika Serikat tahun 2003 lalu.

Dari kasus-kasus yang diketahui, 92 persen cidera disebabkan oleh pergerakan dan postur tubuh yang salah. Sementara lebih dari sepertiga pekerja harus istirahat sebulan di rumah karena mengalami cidera terkait.

Kenyataannya banyak orang tetap membeli laptop. Alasannya, laptop menawarkan fasilitas hiburan yang dapat dibawa ke mana saja. Dengan fasilitas DVD player, layar yang semakin besar, dan prosesor yang makin kuat, tidak heran penjualannya meningkat.

Tahun 2004, sekitar 49 juta laptop terjual di seantero dunia. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari yang terjual tahun 2000. Demikian menurut hasil riset pasar IDC.

Laptop yang semakin berat dan tidak portable tetap diramalkan akan mendominasi pasar laptop pada masa-masa yang akan datang.

Cara Menghindari Cidera

Menurut saran para dokter, keyboard dan mouse yang dirancang terpisah adalah cara paling mudah untuk mengurangi cidera leher dan bahu penggunanya. Selain itu dapat digunakan alat-alat tambahan.

Alat-alat tambahan ini nantinya memungkinkan pengguna untuk dapat mengatur ketinggian monitor hingga batas mata dan memposisikan lengan dan bahu pada posisi yang sehat. Terlebih lagi, beberapa perusahaan akan menawarkan laptop yang dilengkapi penyangga sehingga dapat diatur ketinggiannya.

Ketinggian ideal sebuah monitor adalah 20 derajat di bawah level horisontal mata atau 20 centimeter di bawah level penglihatan mata. Sementara itu, jarak ideal antara pengguna dan layar adalah 50 centimeter.

Kalau perlu, disediakan juga bantalan khusus untuk alas laptop. Untuk mengurangi panas yang dihasilkan, mungkin bisa digunakan kipas angin kecil. Tetapi hal ini akan merepotkan bagi yang suka bepergian.

Itu semua dari segi pirantinya. Perlu dipikirkan juga dari segi pengguna atau manusianya. Pilihan gaya hidup dan kebiasaan kerja sangat menentukan kesehatan. Terutama yang berkaitan dengan cidera yang disebabkan penggunaan komputer.

Ada baiknya pengguna komputer istirahat setiap 20 atau 30 menit kerja. Melakukan peregangan, ngemil sehat, atau olahraga kecil disinyalir dapat mengurangi kemungkinan cidera. Singkatnya, pengguna harus tahu kapan harus berhenti bekerja ketika tubuh sudah tak kuasa menahan lelah.

(wsh)

Sumber : Iin Wirdania Anwar – detikcom

TIPS Menghilangkan Malas

TIPS Menghilangkan Malas




Disusun ulang oleh: Samen Sasono

“Tugas sekolah masih menumpuk di meja, Menghafalkan surat, yah…… hanya dapat ayat pertama saja sudah bosen, mau membaca tetapi mengantuk akhirnya buku-buku kajian beralih fungsi menjadi bantal, kasur empuk selalu menyapaku di malam hari, hmm… apa yang bisa diperbuat agar malas jauh dari diriku?! Akankah hidup yang bagaikan musafir ini disia-siakan begitu saja? Tidak… tidak boleh hal itu terjadi padaku, aku harus bisa memusuhi 5 huruf itu yaitu MALAS.”



Malas bisa kita hindari ketika ia datang menyerang kemauan dan semangat kita, di bawah ini ada beberapa tips antara lain:

1. Membasuh muka atau mandi ketika kantuk menyerang.

2. Mengubah posisi duduk ketika membaca. Misalnya dari duduk berubah menjadi berdiri, namun disarankan jangan dari duduk terus berbaring bisa berbahaya atau bisa kebablasan tidur.

3. Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain. Kalau sebagai anak kos bisa disiasati, berpindah dari kamar kita ke beranda kos, ruang tamu atau bahkan bisa juga ke dapur.

4. Menghirup udara yang segar dengan cara berdiri di dekat jendela atau membuka jendela-jendela kamar lain untuk menambah kesegaran. Sebagai anak kos bisa disiasati dengan menciptakan aroma terapi, misalnya dengan menyemprot ruangan dengan wangi-wangian dan jika ada kipas angin, bisa menyetel kipas untuk menyebarkan wangi-wangian tersebut ke segala ruang. Karena mungkin tidak semua anak kos mempunyai jendela kamar.

5. Berjalan-jalan sebentar di sekeliling rumah. Bisa diganti dengan kegiatan yang lain misalnya merapikan rak yang berantakan, atau kegiatan yang lain yang bisa menggerakkan otot-otot kita.

6. Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga atau teman sekos namun mengenai hal mubah bukan keharoman. Hati-hati jangan sampai lupa tujuan utama dalam berbincang-bincang yaitu untuk menumbuhkan semangat, bukan untuk ngobrol bahkan mengghibah.

7. Berdiri membuat secangkir kopi, teh, susu atau juice untuk menghilangkan kebosanan dan menjernihkan akal.

8. Mengubah kegiatan ketaatan. Misal bosan menghafalkan surat berganti dengan membaca, jika membaca bosan bisa diganti dengan mendengarkan kajian lewat CD.

Itulah beberapa tips agar kita bisa terjauh dari penyakit malas. Akan tetapi yang paling utama jangan sampai kita lupa berdo’a agar Alloh senantiasa memberi kita semangat dan agar menjauhkan diri kita dari penyakit malas tersebut. Wallohu A’lam bishowab.

Semoga tips di atas dapat bermanfaat bagi penulis ataupun bagi pembaca.

Selamat tinggal Malas…



Sumber : Artikel www.muslimah.or.id

Rabu, 24 Februari 2010

Beberapa Tips Untuk mengatasi rasa malas

Apakah Malas itu Penyakit?


Tanya: Kenapa sih saya selalu merasa malas? Apa ini penyakit? -
Jawab: Anda harus meneliti dahulu dalam dirimu. Kapankah rasa malas itu timbul?
Apakah saat belajar? Ataukah saat disuruh membantu orang tua? Apakah anda juga
merasa malas apabila nonton TV, bermain, ngobrol dengan teman-teman atau jalan
jalan?
Bedakan juga antara rasa malas, dengan rasa cepat lelah atau kekurangan energi.
Kekurangan energi dapat disebabkan karena kekurangan zat besi, menderita penyakit
keganasan atau penyakit penyakit yang menyebabkan metabolisme anda meningkat
sehingga menguras energimu. Tetapi harus dibedakan antara merasa kurang energi atau
cepat lelah, dengan rasa malas yang berasal dari pikiran kita. Kurang energi dapat
ditandai dengan gejala gejala seperti perasaan lemas, berkeringat, jantung berdebar,
napas terengah-engah.
Sedangkan rasa malas berasal dari pilihan diri sendiri untuk memilih merasa malas. Rasa
malas bukanlah penyakit dan bukan keturunan (walaupun rasa malas dapat dicontohkan
oleh orang tua, dan ditiru oleh anak). Apabila dibiarkan semakin lama bercokol dalam
dirimu dan dirimu selalu memilih untuk mengikuti rasa malas tersebut, maka rasa itu
akan semakin merajalela dan menjadi kebiasaan. Dengan rasa malas tersebut, anda
membiarkan kesempatan berlalu, dan melalaikan tanggung jawabmu kepada Tuhan,
untuk mengembangkan talenta yang anda miliki.
Menurut penelitian, pada banyak kasus, kemalasan mengakibatkan penurunan tingkat
kesehatan, penurunan rasa percaya diri, berkurangnya harapan dan menurunnya harga
diri. Rasa malas ini juga akan menjauhkan seseorang terhadap keinginan untuk
mendapatkan prestasi, rasa punya harga diri yang tinggi, dan pengembangan diri.
Anda harus telusuri lebih dalam lagi jauh ke lubuk dirimu. Apabila anda malas dalam
segala hal, termasuk dalam hal-hal yang disenangi oleh remaja seusiamu, seperti jalan
jalan, nonton, atau hobi-hobi lain, maka mungkin anda mengalami depresi. Apakah
Penyebab depresi itu? Harus ditelusuri lebih lanjut. Depresi dapat disebabkan oleh stress
yang disadari, maupun yang tidak. Berkonsultasi lah dengan dokter atau psikolog.
Apabila anda hanya malas pada hal-hal tertentu saja, seperti saat belajar atau membantu
orang tua, maka simaklah ulasan berikut. Terkadang ada orang yang malas karena
memilih untuk bersikap tidak peduli, atau menarik diri dari ketakutannya, rasa tidak
aman, atau frustasi terhadap sesuatu hal. Contohnya orang yang takut untuk berbicara di
depan orang banyak, akan memilih pendekatan pasif, yaitu malas datang, menghindari
perkumpulan orang banyak dan tetap tinggal di rumah.
Contoh lain adalah apabila seseorang merasa tidak sepandai kawan-kawannya, sehingga
ia lebih suka terlihat sebagai ‘anak malas’ dibandingkan ‘anak kurang pandai’. Jadi
apabila ia tidak melakukan pekerjaan rumah sama sekali, maka tidak ada yang akan
mengkritik dan menilai hasil pekerjaan rumahnya.
Kunci untuk menghadapi rasa malas adalah ‘taking action’, dan kunci nya adalah
MOTIVASI. Motivasi dapat dicari dari membaca berbagai buku, menonton TV, melihat
profil orang-orang yang telah bekerja keras dan akhirnya sukses, atau dengan merenungi
tujuan hidup (dapat dengan pendekatan agama, berkonsultasi dengan pemuka agamamu,
atau dengan guru BP mu). Memang tidaklah mudah, tetapi mulailah dengan hal-hal kecil.
Seperti tersenyum, membukakan pintu untuk orang lain, mengambilkan minum untuk
orang lain, dan semoga, anda juga tidak malas untuk melakukan hal-hal besar yang dapat
mengembangkan talenta mu,sehingga suatu saat dapat membantu sesama dan
mempertanggung jawabkannya kepada penciptaMu. You go cosmo!



Sumber : Artikel www.muslimah.or.id



Bersambung!!!!!!!!!!!!

MAU SOAL MATEMAMATIKA DAN PENYELESAIANNYA?

http://www.soalmatematik.com/?id=samensasono

MAU NYIMPAN FILE DI ZIDDU....?

Labels

IP Address

IP

Tamu

MARI BERGABUNG