MATEMATIKA, SAINS DAN TEKNOLOGI
Oleh : Samen
Sasono, SMAN 1 Nganjuk
GPO DARING
MODUL-H
Matematika merupakan ilmu universal
yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi
modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
memajukan daya pikir manusia.
Matematika dengan hakikatnya sebagai
suatu kegiatan manusia melalui proses yang aktif, dinamis, dan generatif, serta
sebagai pengetahuan yang terstruktur, mengembangkan sikap berpikir
kritis,objektif, dan terbuka menjadi sangat penting untuk dimiliki peserta
didik dalam menghadapi perkembangan iptek yang terus berkembang.
Pendidikan matematika dapat
diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan kognitif
kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika. Dengan karakteristik
meliputi; 1) Objek yang dipelajari abstrak; 2) Kebenarannya berdasarkan logika;
3) pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu; 4) Ada keterkaitan antara
materi yang satu dengan yang lainnya; 5) Menggunakan bahasa simbol; 6)
Diaplikasikan dibidang ilmu lain.
Berdasarkan karakteristik matematika
tersebut diatas, jelas matematika sangatlah berguna bagi kehidupan manusia.
Matematika secara luas diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan manusia
meliputi bidang ekonomi, teknologi, informatika, dan sebagainya.
Bahkan dalam
bidang olahraga, maka dalam pembelajaran matematika, meningkatkan motivasi dan
apresiasi tidak kalah penting dibandingkan dengan meningkatkan prestasi
belajar. Salah satu cara untuk itu adalah dengan menggunakan konteks yang akrab
dan disenangi oleh siswa. Bidang sport
atau olahraga merupakan satu bidang yang digemari hampir oleh setiap siswa,
khususnya olah raga sepakbola. Membawa konteks sepakbola dalam pembelajaran
matematika, baik sebagai sumber belajar maupun rekreasi matematika dapat
membantu meningkatkan rasa ingin tahu, berpikir reflektif/kritis, dan tentu
saja apresiasi terhadap matematika.
Ada banyak
aspek matematika di dalam permainan sepakbola yang dalam bahasa Inggris dikenal
dengan nama Soccer atau Football, antara lain dari topik bilangan,
geometri hingga peluang yang dapat dibelajarkan dengan topik sepakbola.
Di dalam
masyarakat, perkembangan bidang sains dan teknologi sangat cepat dan
menakjubkan. Semua hal yang mengagumkan itu secara ekstrim dapat dikatakan
berhutang kepada matematika. Setiap orang yang diuntungkan dari fasilitas
teknologi dan sains harus mengetahui paling tidak ‘sedikit’ matematika agar
berhasil dan baik dalam menggunakannya. Oleh karena itu, matematika tidaklah
layak hanya diperlakukan sebagai disiplin ilmu di dalam ruang-ruang kelas saja
seperti yang terasa kini. Ada ungkapan yang mengatakan Matematika adalah cermin
peradaban’. Potret sejarah matematika memang menunjukkan kebudayaan dan
peradaban suatu masyarakat sipil.
Dengan studi
sejarah yang lebih dalam dan seksama akan dapat diturunkan suatu fakta bahwa
peradaban kuno sangatlah berkaitan erat dengan perkembangan matematika. Dengan
kata lain, sejarah matematika adalah juga sejarah peradaban. Sejarah matematika
telah mengungkapkan bahwa kapan pun suatu masyarakat memberikan titik berat
pada pengetahuan matematika, maka terciptalah di sana kemajuan yang luar
biasa.
Guru matematika
juga banyak membaca sejarah, tetapi mungkin kurang menyadari hal ini. Ketika
matematika memberikan kontribusinya dalam kemajuan sains dan teknologi,
masyarakat mengambil banyak manfaat. Sekali lagi, sejarahnya menampilkan suatu
gambaran pembangunan keseluruhan peradaban manusia. Apa yang kita miliki dalam
bentuk pengetahuan matematis hari ini adalah buah dari kombinasi usaha semua
umat manusia.
Matematika adalah
warisan umum umat manusia dan bukan milik ekslusif bangsa, ras, atau negara
tertentu. Melalui sejarah kita dapat membaca, bangsa Babilonia memiliki
pengetahuan tentang perkalian dan pembagian angka-angka, mengambil kuadrat dan
menarik akar kuadrat angka-angka, serta mampu menemukan luas bidang geometris
tertentu. Patut disayangkan selama ini pemahaman tentang nilai-nilai dalam
pembelajaran matematika yang disampaikan pada masyarakat belum menyentuh ke
seluruh aspek yang mungkin. Matematika hanya dikenal sebagai tools untuk
memecahkan masalah-masalah praktis dalam dunia sains, baik eksakta maupun non
eksakta.
Memang matematika
adalah bahasa artifisial yang berbeda dengan bahasa verbal biasa. Para guru
kadang terpancing untuk memenuhi target nilai UAN yang tinggi sehingga banyak
nilai-nilai lain yang jauh lebih langgeng bagi siswa itu terlupakan. Sebenarnya
dengan seringnya guru memaparkan dan menggali nilai-nilai matematika dalam
pembelajaran, maka penulis yakin motivasi siswa akan terus tumbuh dan timbul
ketertarikan pada matematika.
Banyak ahli
matematika dunia, termasuk Archimedes dan Newton, juga ahli-ahli sains,
menggunakan logika dan kemampuan penalaran untuk menyeberangi batasan antara
sains fisik dan matematika. Mereka menggunakan matematika untuk menunjukkan
hubungan yang terjadi di antara kuantitas fisik dalam suatu cara tertentu
sehingga kita dapat membuat prediksi-prediksi.
Untuk
memahami ini, kita bisa membayangkan bahwa ayunan sebuah pendulum akan semakin pendek
jika mengayun lebih cepat. Dengan matematika, hubungan antara panjang pendulum
dan waktu yang diperlukan untuk satu ayunan bisa dengan mudah untuk ditentukan.
Sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam matematika, maka demikian pula
yang terjadi pada sains dan teknologi.
Semua rumus
ilmiah bersifat matematis, penggunaan rumus, ataupun model matematis, secara
luas digunakan untuk bermacam-macam fungsi, mulai dari masalah peramalan cuaca
jangka panjang, sampai dengan masalah perubahan dalam pasar uang. Tanpa
matematika, mereka bahkan tidak bisa memikirkan semuanya.
Memang
benar, kalau kita perhatikan bahwa sasaran matematika itu tidak kongkrit,
tetapi abstrak. Matematika itu tidak hanya berkaitan dengan bilangan beserta
operasi-operasinya, namun berhubungan pula dengan unsur lainnya. Matematika
tidak dapat didefenisikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan kuantitas,
karena dalam geometri kuantitas kurang mendapat penekanan dibanding dengan
kedudukan. Lebih-lebih di abad sekarang ini perkembangan matematika mengarah
pada hubungan, pola bentuk dan struktur.
Hubungan,
pola bentuk, dan struktur melahirkan sebuah konstruksi bangunan sains. Dimana
matematika ikut andil dalam tersusunnya bangunan tersebut. Matematika, ibarat
semen perekat seluruh bagian-bagian dari sebuah bangunan sains, agar pola-pola
yang sebelumnya kelihatan berserakan, menjadi teratur dan indah terlihat.
Sumber
:
1.
Modul_H_Matematika_SMA_Guru_Pembelajar-Pujiadi,
S.Pd.M.Pd, P4TK Matematika Jogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar